Pelaksanaan
pembelajaran, kegiatan awal guru dan anak melakukan kegiatan senam pagi,
kegiatan inti pertama-tama anak diminta untuk mengerjakan kegiatan matematika
yang berhubungan dengan sains seperti pengelompokkan warna dari balok warna
dari kayu, mengurutkan daun yang berukuran kecil ke besar dan lain-lain,
Pembelajaran sains dalam mengembangkan kemampuan matematika anak, yaitu dengan
metode tanya jawab dan metode menceritakan kembali atas materi yang telah
dipelajari. Pembelajaran sains secara nyata, dapat meningkatkan kemampuan
matematika anak.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan pemkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Usia dini
merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas
(golden age). Pada kelompok ini anak memliki kemampuan yang luar biasa khussnya
pada masa kanak-kanak awal.
Maka dari itu perkembangan anak sudah seharusnya dioptimalkan. Salah
satunya pada aktivitas pembelajaran matematika anak belum dapat mengukur dan
mengelompokkan ukuran benda yang memiliki bentuk yang berbeda-beda, secara
mental juga anak belum dapat menyatakan pendapatnya tentang pengelompokkan daun
berdasarkan ukuran yang sama, pada pembelajaran tersebut anak juga kurang
antusias dalam pengelompokan daun, dan anak belum berani maju kedepan
teman-temannya untuk menyebutkan perbedaan ukuran daun. Pembelajaran yang
dilakukan oleh guru masih bersifat monoton.
Guru masih mengenalkan pembelajaran sains kepada anak dengan bercerita
sehingga anak mudah bosan dan akibatnya anak kurang memahami tentang
pembelajaran sains. Penerapan pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi
antara guru dan peserta didik dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar Evaluasi atau penilaian adalah suatu cara untuk mengukur kemajuan
pelaksanaan, keberhasilan dan perkembangan kognitif dan masalahnya yang
berkaitan dengan hasil belajar yang diharapkan pada anak. Pembelajaran Sains
Sains dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam atau yang mempelajari
peristiwaperistiwa yang terjadi di alam. Sains adalah sistem tentang alam
semesta yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan observasi dan eksperimen
terkontrol.
Sains adalah produk atau hasil dari proses penyelidikan ilmiah yang
dilandasi oleh sikap dan nilai-nilai tertentu, menjelaskan sains adalah produk
dan proses, sebagai produk, sains merupakan batang tubuh pengetahuan yang
terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik dan alami. Sebagai proses sains
merupakan kegiatan menelusuri, megamati, dan melakukan percobaan. Pengembangan
kemampuan matematika anak usia dini sangatlah penting untuk dikembangkan sejak
dini. Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak adalah
pengembangan kepekaan anak dalam belajar matematika melaui penerapan
pembelajaran sains. Peka terhadap bilangan berarti tidak sekedar menghitung.
Kepekaan bilangan itu mencakup pengembangan kemampuan matematika anak dalam
berhitung secara konkret. Pengembangan matematika anak usia dini dapat
dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran sains diantaranya. Ketika anak
mempunyai kesempatan untuk pengalaman-pengalaman langsung untuk mengukur, dan
membandingkan ukuran benda-benda yang ada disekitarnya, mereka belajar konsep
pengukuran. Contohnya anak diberi tugas untuk mengukur panjang daun dan anak
dapat membandingkan mana daun yang berukuran lebih besar dan lebih kecil.
Penggolongan Penggolongan (klasifikasi) adalah salah satu proses yang penting
untuk men gembangakn konsep bilangan.
Agar anak mampu menggolongkan atau menyortir benda-banda yang memiliki
kesamaan atau keserupaan dalam bentuk dan ukuranya. Secara khusus pembelajaran
matematika anak usia dini agar anak memiliki kemampuan sebagai berikut: a)
dapat berfikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap
benda-benda konkret, gambar-gambar ataupun angka-angka yang terdapat di sekitar
anak, b) dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat
yang dalam keseharianya memerlukan keterampilan berhitung. Agar pembelajaran
berjalan dengan lancar tanpa hambatan biasanya guru membuat aturan main
terlebih dahulu kepada anak, seperti: anak tidak diperbolehkan berebut alat dan
bahan mainan, anak tidak boleh mengganggu temanya pada saat belajar sains.
Pelaksanaan Penerapan Pembelajaran Sains dalam Mengembangakan Kemampuan
Matematika Anak Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi
antara guru dan peserta didik dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar. Perencanaan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut, pertama guru
harus menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada anak didik. Pelaksanaan
penerapan pembelajaran sains dalam mengembangkan kemampuan matematika anak,
diantaranya: melaksanakan kegiatan awal, inti dan akhir. Evaluasi penerapan
pembelajaran sains dalam mengembangkan kemampuan matematika anak dengan cara
tanya jawab ata menceritakan atas materi yang telah disampaikan dengan cara
menanyakan kembali pembelajaran yang telah diajarkan. Usia 4-6 tahun merupakan
masa dimana proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang
mengalami masa yang cepat, sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini
sering disebut golden age (usia emas). Perkembangan anak usia dini diberbagai
aspek akan berkembang dengan optimal jika diberi rangsangan yang tepat. Proses
pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus
memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan
tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan,
pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan lingkungan dimana anak
dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan padanya untuk
mengetahui dan memahami. Anak usia dini yang pada dasarnya adalah peserta didik
harus menjadi prioritas utama dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan
perkembangan awal anak yang akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.
Berbagai aspek perkembangan yang dapat di kembangkan dalam pendidikan
anak usia dini yaitu perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa,
fisik-motorik, seni dan Nilai Agama dan Moral. Dari seluruh aspek yang ada,
aspek perkembangan kognitif merupakan aspek utama yang dapat mempengaruhi
perkembangan aspek lainnya. Terdapat berbagai kemampuan anak dalam bidang
kognitif yang harus dikembangkan mulai dari konsep bentuk, warna, ukuran,
bilangan, lambang bilangan, huruf dan sains. Kompetensi dasar yang harus
dimiliki anak dalam bidang sains adalah mampu mengenal berbagai konsep
sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang di alaminya.
Seperti, mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika warna di campurkan,
benda di masukkan ke dalam air (terapung dan tenggelam), mencoba dan membedakan
bermacam-macam rasa, bau dan suara.
Pengalaman belajar yang diperoleh anak dari lingkungan, melalui cara
mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulangulang,
termasuk stimulasi yang akan mempengaruhi seluruh potensi dan kecerdasan anak.
Oleh karena itu, diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa
tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan
usia, kebutuhan dan minat anak. Pada hakikatnya sains sangat berhubungan
langsung dengan anak melalui proses-proses alam yang terjadi disekeliling anak.
Pengenalan tentang sains hendaknya dilakukan sejak usia dini dengan kegiatan
yang menyenangkan dan melalui pembiasaan agar anak mengalami proses sains
secara langsung. Hal itu dilakukan agar anak tidak hanya mengetahui hasilnya
saja tetapi juga dapat mengerti proses dari kegiatan sains yang dilakukannya.
Sains memungkinkan anak untuk melakukan eksperimen (percobaan), yang di
maksud dalam hal ini bukanlah suatu proses yang rumit yang harus dikuasai anak
untuk memahami konsep tentang suatu hal melainkan pada bagaimana mereka dapat
mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu dan mengapa sesuatu dapat
terjadi. Metode-metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan
kemampuan sains anak merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Sebagai
alat untuk mencapai tujuan tidak selamanya berfungsi secara memadai. Oleh
karena itu, dalam memilih suatu metode yang akan dipergunakan dalam program
kegiatan anak di taman kanak-kanak guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan
faktor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut, seperti: karakteristik
tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang diajar. Metode yang digunakan untuk
meningkatkan sains anak adalah metode yang dapat menggerakkan anak untuk
meningkatkan motivasi, rasa ingin tahu, dan mengembangkan imajinasi.
Dalam mengembangkan sains anak metode yang dipergunakan mampu mendorong
anak mencari dan menemukan jawabannya, membuat pertanyaan yang membantu
memecahkan masalah, memikirkan kembali, membangun kembali, dan menemukan
hubungan-hubungan baru. Adapun kurangnya pengetahuan anak dalam konsep
pembelajaran sains dikarenakan metode pembelajaran yang diberikan guru kurang
menarik minat anak untuk mengikuti pembelajaran dan proses pembelajaran yang
berlangsung kurang memberi kesempatan pada anak untuk terlibat aktif. Selain
itu pembelajaran sains yang di terapkan belum seutuhnya mengacu pada
pembelajaran PAUD yang mana pembelajaran dilakukan sambil bermain karena dunia
anak adalah dunia bermain. Pembelajaran sains di taman kanak-kanak pun
melibatkan anak pada proses pembelajaran secara langsung, sehingga anak mampu menjawab
pertanyaanpertanyaan tentang kegiatan proses sains tersebut dan akan lebih
menarik bagi anak karena ia terlibat langung dalam kegiatannya. Pada saat
pembelajaran berlangsung anak diminta untuk mengambil majalah sains, kemudian
guru menjelaskan isi gambar satu persatu pada anak, pembelajaran yang diberikan
guru kelas B3 pada saat itu adalah handuk menyerap air, setelah dijelaskan guru
meminta anak untuk mengerjakan tugas yang ada dimajalah tersebut.
Melalui metode yang diberikan guru, terlihat pembelajaran yang diberikan
kurang menarik bagi anak, media yang digunakan juga tidak di variasikan oleh
guru. Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran guru memimpin anak
membaca do’a sebelum bermain. Saat istirahat anak-anak bermain di lingkungan
sekolah baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Saat bel sudah di bunyikan
anak kembali kedalam kelas untuk makan. Sebelum makan anak di minta untuk
membaca do’a sebelum makan begitupun setelah anak makan di minta untuk membaca
do’a setelah makan, selesai makan anak di ajak untuk membersihkan sisa makanan
yang tercecer dilantai.
Masuk pada kegiatan akhir guru mengajak anak bernyanyi untuk
membangkitkan semangat anak kembali. Setelah itu guru menjelaskan kembali
kesimpulan dari hasil pembelajaran yang diberikan kepada anak. Guru juga
bertanya jawab dengan anak tentang kegiatan yang telah dilakukan, disini guru
melihat apakah anak benar-benar memperhatikan pembelajaran yang diberikan oleh
guru, tidak lupa guru memberi reaward kepda anak karena telah mengerjakan tugas
hari ini dengan baik. Setelah itu guru memimpin do’a untuk pulang. Metode
adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Sebagai alat untuk mencapai tujuan tidak selamanya befungsi secara memadai.
Oleh karena itu, dalam pemilihan suatu metode yang akan dipergunakan
dalam program kegiatan anak di Taman Kanak-kanak guru perlu mempunyai alasan
yang kuat dan faktor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut. Metode
pembelajaran untuk anak-anak di Taman Kanak-kanak hendaknya menantang dan
menyenangkan, melibatkan unsur bermain, bergerak, bernyanyi, dan belajar.
Beberapa metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini
yaitu: metode bermain, metode karya wisata, metode bercakap-cakap, metode
bercerita, metode demonstrasi, metode proyek dan metode pemberian tugas.
Pelaksanan pembelajaran sains menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian
pembelajaran kepada anak, guru memperagakan kepada anak didepan kelas apa yang
terjadi jika pensil dimasukkan kedalam gelas yang berisi air. Dengan metode
demonstrasi ini pembelajaran akan lebih menarik dan bermakna bagi anak, karena
anak menjadi lebih semangat saat pembelajaran berlangsung. Selain metode
demonstrsi guru juga menambahkan metode bercakap-cakap saat pembelajaran
berlangsung, karena dengan bercakap-cakap dapat mengasah kemampuan anak dengan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Referensi : //anggunpaud.kemdikbud.go.id
Advertisement
Baca juga:
0 Comments
EmoticonEmoticon